Padatnya hari dan rapatnya setiap detik waktu yang berjalan sepertinya tak memberi sedikit ruang untukmu bernafas. Kadang aku bertanya adakah sedikit saja waktu mengijinkan kau menarik nafas panjang dan bersandar melepas penatmu? Kepulan asap pelepas penat tak pernah lagi menari - nari di udara yang kau hembuskan. Nikmatnya santai juga sepertinya tak lagi kau kecap. Keraguan mulai muncul di benakku..akankah kau mampu bertahan?
Seandainya saja aku boleh meneriakkan kecewaku dengan senang hati aku lakukan. Tak bisa kupungkiri kalo aku terluka dalam ritme rapat hidupmu. Jenakamu tak lagi kutemui mewarnai hariku. Kernyitan dahi dan wajah lelah penuh rasa penat sepertinya lebih tepat melukiskanmu dalam kanvas sang pelukis. Bagaimana aku tak terluka menatapmu tak lagi mau menoleh sedikit saja padaku. Terlalu menarikkah sajian di hadapanmu?
Aku memang tidak berjumpa dengan pilihan. Entah kemana sang pilihan pergi. Nampaknya dia benar-benar telah meninggalkanku dalam kebingungan yang tak seorangpun mampu jawab. Mungkin bukan jawaban yang kubutuhkan. Aku hanya merindukan jenakamu. Aku merindukan lepasnya tawamu...bahkan aku merindukan asap pelepas penatmu yang dulu begitu aku benci dan hindari. Mungkinkah semuanya kembali untukku?
Gh3k - 010909 - 20.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar