Cintaku dulu padamu sepertinya cinta yang sejati. Semua yang orang syaratkan bagi cinta telah aku miliki dan berikan. Kerasnya gelombang badai dan sakitnya kepalsuan menjadi warna dan pengisi sebuah pengorbanan. Tulusnya senyum dan putihnya maaf juga hadir mengiringi semua badai dan kepalsuan.
Cintaku dulu padamu nampak sejati. Pengemasan dalam senyuman dan kemesraan menjadi topeng kisah itu. Dibalik topeng, derai air mata ternyata mendominasi kesejatian itu. Takut dan khawatir menjadi penyeimbang yang tak sepantasnya hadir disana.
Cintaku dulu padamu ternyata bukan yang sejati. Sejati tidak hadir di penghujung kisah namun gemuruh gelombang yang siap memporak porandakan semua kesejatian palsu itu. Jika pilihan disajikan mungkin saja merahnya wajah dan panasnya hati akan terpilih. Namun pilihan tidak jatuh disana. Lapangnya hati dan senyum menjadi pengantar sebuah kata. Kata yang dibenci semua yang mencinta..
Cintaku dulu padamu telah menjadi cinta yang usang. Jika dulu sejati menjadi pertanyaan sekarang cinta yang menjadi tanya. Adakah cinta itu hadir dulu?
Gh3k- 060909-22.20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar