Welcome to MiN3.....

It is all about what I feel and think about..The feeling of happiness, sadness, enthusiasm are revealed through the combination of words in these writings. Read them and Feel the beat inside the writings

Selasa, 29 September 2009

Meneduhkan....tak Menggetarkan

Suaramu memang meneduhkan telingaku..apalagi kala keteduhan itu sudah lama menjauhi kancah kehidupanku. Tak bisa kupungkiri jika aku menantimu dalam gelapnya hari. Rasa enggan di hati kadang menjadi warna dalam keangkuhanku untuk mengakui rinduku padamu.

Ketika keangkuhan mencapai tepi, aku memutuskan untuk menyerah. Aku mencari suaramu..aku mendamba keteduhanmu. Ketika akhirnya kata bersambut aku merasakan kekosongan yang sungguh mengganjal. Suaramu masih meneduhkanku..namun mengapa ia tak mampu menggetarkan hatiku layaknya sapaannya?

Kekosongan itu semakin terasa menyakitkan ketika kudapatkan sapaan singkatnya di cakrawala yang sama. Singkat sangat singkat...namun sapaannya mampu menghentikan detak jantungku dan perputaran duniaku. Seketika..teduhnya suaramu tenggelam jauh dibawah sapaan singkatnya..

Suaramu memang meneduhkan...tak bisa kupungkiri itu..Namun aku juga tak sanggup mengelak gemuruh hati yang hadir kala sapaannya menyapa hariku. Sapaannya mampu menggetarkanku!
Gh3k - 290909 - 18.30

Jumat, 11 September 2009

Pagi Yang Sempurna

Udara pagi baru saja berhembus menjanjikan kesegaran baru dan semangat baru. Hangatnya sinar sang empunya pagi juga baru saja menyapa wajahku. Semuanya masih sangat baru.

Segarnya pagi yang baru saja aku hirup tiba tiba bertambah cerah kala renyahnya sebuah nada hadir. Ah...betapa gurih terdengar di telinga yang sudah lama tak bersapa dengan nada nada ceria itu. Benar benar kombinasi pagi yang menggugah selera.

Kesempurnaan sang pagi terus berputar layaknya sebuah roda. Teriknya matahari tengah hari sempat membuat perputaran roda itu berhenti. Namun seketika kembali berputar cepat kala kenangan akan kerenyahan tawa di pagi hari kembali hadir

Saat hariku hendak berakhir pun, aku masih menyimpan tawa renyahnya. Tak habis kagumku akan dampak kerenyahan ini. Sedikit saja nada itu tertangkap, aku mampu membawa hariku menjadi lompatan lompatan keceriaan yang tak dapat ditahan oleh apapun. Thanks for the days...as you always do!!
Gh3k - 110909 - 00.15

Benarkah Ia Kembali ?

Sekian masa telah berlalu tak menyisakan satu kenanganpun di rekaman hatiku. Meski sebenarnya rindu muncul untuk mendapatkannya lagi di hati, aku tak yakin aku siap menyambut ketika ia benar benar hadir. Kini ia mulai menapakkan kakinya di pelataran hati yang beberapa saat lalu tak ada pemiliknya. Perlahan namun pasti aku dibawa ke dalam rekam ulang kenangan masa silam, masa penuh senyum dan tawa yang ternyata hanya bertahan dalam hitungan jari manusia.

Seharusnya aku bahagia..seharusnya hatiku menari nari lepas dengan gemulai. Senyum memang mulai ingin menunjukkan diri namun hati belum mampu menari dengan riang. Ragu dan takut turut hadir meramaikan pergolakan hati membuatnya menjadi campuran adonan rasa yang membingungkan untuk ditelan.

Aku memutuskan untuk mengendalikan pergerakan hati ini. Aku tak mau terseret dalam senyum semu yang berakhir dengan tetesan air mata. Aku enggan bersapa dengan kecewa..aku tak sanggup menghadapi luka.

Ia memang telah kembali hadir..entah untuk berapa lama..Namun kehadirannya justru membuatku berdiri lebih tegak seraya menenteng senjata untuk berperang. Aku siap melawannya..
Gh3k - 110909 - 23.40

Minggu, 06 September 2009

Tak Pernah...Tak Akan Pernah...

Aku tak menuntut cinta yang besar..sedikit saja darimu sudah kurasa cukup..
Aku tak menuntut pengorbanan yang besar..sejimpit saja sepertinya mampu melegakanku..
Aku juga tak menuntut melimpahnya dunia..kesahajaan dalam kejujuran lebih aku pilih

Namun....

Jangankan cinta yang besar..yang sedikit saja kau tak mampu memberi
Jangankan pengorbanan yang besar...sejimpitpun tak mampu kau sajikan
Jangankan dunia yang melimpah ruah..janji pun tak berani kau ucapkan..

Pernahkah aku bertanya?
Pernahkah aku menuntut jawab?
Pernahkah aku menangis memohon?

Sepertinya tak pernah...

Walau tanya tak pernah terlontar..
Walau jawab tak pernah kupinta..
Walau air mata tak pernah berderai..

Pun cintamu dan hormatmu tak pernah hadir untukku...
Tak pernah...Sedikitpun tak pernah...
Gh3k-060909-22.50

Cintaku DULU Padamu

Cintaku dulu padamu sepertinya cinta yang sejati. Semua yang orang syaratkan bagi cinta telah aku miliki dan berikan. Kerasnya gelombang badai dan sakitnya kepalsuan menjadi warna dan pengisi sebuah pengorbanan. Tulusnya senyum dan putihnya maaf juga hadir mengiringi semua badai dan kepalsuan.

Cintaku dulu padamu nampak sejati. Pengemasan dalam senyuman dan kemesraan menjadi topeng kisah itu. Dibalik topeng, derai air mata ternyata mendominasi kesejatian itu. Takut dan khawatir menjadi penyeimbang yang tak sepantasnya hadir disana.

Cintaku dulu padamu ternyata bukan yang sejati. Sejati tidak hadir di penghujung kisah namun gemuruh gelombang yang siap memporak porandakan semua kesejatian palsu itu. Jika pilihan disajikan mungkin saja merahnya wajah dan panasnya hati akan terpilih. Namun pilihan tidak jatuh disana. Lapangnya hati dan senyum menjadi pengantar sebuah kata. Kata yang dibenci semua yang mencinta..

Cintaku dulu padamu telah menjadi cinta yang usang. Jika dulu sejati menjadi pertanyaan sekarang cinta yang menjadi tanya. Adakah cinta itu hadir dulu?
Gh3k- 060909-22.20

RINDU tak BERTUAN

Rindu ini benar benar tak bertuan. Tak jelas dan tak pasti siapa pemiliknya. Sejumput senyum di penghujung bibir sudah kuberikan..seuntai kata di tepi hati juga sudah kupersembahkan. Namun semua seakan sia sia..Stempel hak milik itu tak pernah memberikan tanda sah bagi rinduku.

Sejujurnya aku tau bagi siapa rindu ini teruntai walau ia tak akan pernah menyadari bahwa ini miliknya. Derap berat hati menahan rindu ini seakan tak memberi pengaruh bagi sang calon pemilik. Tak akan pernah memberi pengaruh..

Rindu ini memang tak bertuan. Sejak awal, sekarang dan nanti di satu masa rindu ini tetap tak akan menjadi miliknya. Namun aku akan tetap menyimpannya dalam ruang hati sebagai penawar luka kala gelombang keras hidup menghempasku. Ia akan tetap menjadi penghiburku..Selamanya
Gh3k-060909-22.01

Selasa, 01 September 2009

Ijinkan Aku Merasa Kecewa

Padatnya hari dan rapatnya setiap detik waktu yang berjalan sepertinya tak memberi sedikit ruang untukmu bernafas. Kadang aku bertanya adakah sedikit saja waktu mengijinkan kau menarik nafas panjang dan bersandar melepas penatmu? Kepulan asap pelepas penat tak pernah lagi menari - nari di udara yang kau hembuskan. Nikmatnya santai juga sepertinya tak lagi kau kecap. Keraguan mulai muncul di benakku..akankah kau mampu bertahan?

Seandainya saja aku boleh meneriakkan kecewaku dengan senang hati aku lakukan. Tak bisa kupungkiri kalo aku terluka dalam ritme rapat hidupmu. Jenakamu tak lagi kutemui mewarnai hariku. Kernyitan dahi dan wajah lelah penuh rasa penat sepertinya lebih tepat melukiskanmu dalam kanvas sang pelukis. Bagaimana aku tak terluka menatapmu tak lagi mau menoleh sedikit saja padaku. Terlalu menarikkah sajian di hadapanmu?

Aku memang tidak berjumpa dengan pilihan. Entah kemana sang pilihan pergi. Nampaknya dia benar-benar telah meninggalkanku dalam kebingungan yang tak seorangpun mampu jawab. Mungkin bukan jawaban yang kubutuhkan. Aku hanya merindukan jenakamu. Aku merindukan lepasnya tawamu...bahkan aku merindukan asap pelepas penatmu yang dulu begitu aku benci dan hindari. Mungkinkah semuanya kembali untukku?
Gh3k - 010909 - 20.35

Turunnya sang surya_dh3e

Turunnya sang surya_dh3e