Welcome to MiN3.....

It is all about what I feel and think about..The feeling of happiness, sadness, enthusiasm are revealed through the combination of words in these writings. Read them and Feel the beat inside the writings

Minggu, 16 Januari 2011

Aku tak sanggup...Aku tak mampu....

Mampukah aku kehilangan suaramu di pagi hari?
Mampukah aku menghadapi sepi tanpa tawamu?
Mampukah aku menatap BB yang sepi tak berbunyi?
Rasanya aku tak mampu...

Hariku kuawali dengan sapaanmu...
Hariku kuisi dengan candaan denganmu...
Hariku kututup dengan suaramu dan cerita ceritamu akan hari itu...
Ah...apa bisa aku kehilangan semuanya?
Rasanya aku tak bisa....

Bisakah kau?
Mampukah kau?

Kenapa harus kita paksakan semua ini?
Kenapa harus kita lakukan jika itu melukai kita?
Benarkah ini untuk sebuah kebaikan? atau hanya untuk sebuah percobaan?
Membayangkan esok saja aku sudah enggan..apalagi membayangkannya untuk satu bulan?

Jika ini memang harus dilakukan, ijinkan aku membuang semuanya...
Untuk apa aku miliki itu semua, kalau dengannya tak kudapatkan hariku denganmu?
Untuk apa BB? Untuk apa program telepon murah?Untuk apa pulsa? Jika semua tak bisa kupakai untuk kamu..

Kalau saja aku boleh jujur,aku akan bilang...Aku tak sanggup sayang...
Kalau saja aku boleh memilih, aku akan memilih untuk tetap memiliki semuanya denganmu sayang...

Bisakah?
Bolehkah?
Benarkah?
Ah....lagi lagi pertanyaan tanpa jawab...
Gh3k-16011-16:28

Ini yang kurasa...

Rasanya sudah ratusan kali aku berusaha mengusap tetesan air mata yang mengalir di pipi ini, namun tak jua kering pipi ini. Tangan yang mulai lelah mengusapnya pun akhirnya berhenti dan membiarkan tetes demi tetes menari dengan indahnya di wajah yang berduka. Ah....mengapa terasa begitu berat..

Bibirku aku paksa untuk mengembangkan senyum..walau berat,akhirnya sang bibir mampu memberi segaris senyum yang seharusnya mewakili sukacita. Bibir boleh berdusta, namun mata tak mampu berduka. Bibir yang nampak begitu manis mengurai senyum ternyata tak mendapat dukungan dari mata. Jika bibir mampu dipaksa, mata tetap berteguh dalam pancaran sinar dukanya..Yah...ternyata belum juga bisa kudustai sekelilingku...

Duka ini muncul karena sebuah rasa. Rasa yang terasa begitu akrab di hati. Sekian tahun yang lalu rasa ini juga pernah menghampiri. Dengan gagahnya dia memporak porandakan hati yang sudah rapuh. Namun mengapa kali ini terasa lebih menyakitkan?Apakah mungkin karena kali ini rasa itu terpaksa dihadirkan?ataukah karena ada yang lain yang memang seharusnya tidak perlu terjadi?

Logika dan hati benar benar tidak bisa menunjukkan kekompakannya kali ini. Tapi logikaku tidak sepenuhnya menentang hatiku. Ia hampir bisa dikatakan mendukung hatiku..Tapi benarkah demikian?atau jangan jangan hati sudah mulai menguasainya?Lagi lagi aku tak bisa menjawab.Dimana bisa kutemukan jawabannya?dimana bisa kutemukan obat dari sakit karena rasa ini?Pertanyaan dan hanya pertanyaan yang muncul di benakku...dan tak satupun berjawab..
Gh3k-160111-15:53

Turunnya sang surya_dh3e

Turunnya sang surya_dh3e