Pemilik Hatiku

Penantianku akan engkau telah menghabiskan sebagian hati dan pikiranku. Beberapa kali aku terseok dalam langkahku demi menemukan sang pemilik hatiku yang sejati. Beberapa kisah telah tertulis di buku kehidupanku seiring dengan berlarinya sang waktu, namun tetap sang pemilik hati tak jua kutemukan.Aku pernah merasa lelah dalam penantian seraya menyalahkan kehidupan yang seakan tak bersahabat denganku.Kalendar kehidupan telah berganti berkali kali, namun kalendar cinta di hatiku tidak bergerak sedikitpun..Aku lelah menanti...aku bosan....

Kala aku menemukan sosokmu, aku seperti mendapatkan kembali detak jantung yang dulu sempat melemah. Aku merasakan getaran yang telah sekian lama aku damba. Sapaan ringanmu mampu membuatku bersemangat mengisi hari hariku. Cerita hidupmu berhasil membuatku berdecak kagum dan bahkan tak henti kunanti kelanjutannya. Sungguh, hadirmu mengubah hidupku..

Aku menemukan warnaku denganmu. Keseimbangan kehidupan dan kedamaian di ruang hatiku telah aku rengkuh seiring dengan kehadiranmu di hidupku. Tak hentinya mulutku bersyukur akan engkau, sang pemilik hati.

Kini, saat aku boleh menggandeng tanganmu menapaki kalendar kehidupan baru kita, aku mengembangkan senyumku untukmu..Aku telah menemukanmu...Aku telah mendapatkanmu, pemilik hatiku..dan aku mendapatkan damaiku denganmu..
Gh3k-180310-18:15

Tak kupilih Emas dan Putih itu

Hatiku mengutarakan satu kata yang berbeda ketika aku menatapmu. Kau memang tak seperti dia. Mungkin benar aku punya ratusan alasan untuk mempersembahkan sekeping hatiku untuknya. Tak akan ada satu lidahpun yang mencela keputusanku.

Denganmu semua berbeda. Engkau adalah sisi lain kehidupannya. Jika ia hadir dalam balutan emas yang bersinar mewah, kau hadir dalam putih yang bersih. Emas boleh mengalahkanmu dalam tatapku, namun ia tak mampu membuatku menghapus teduhnya putih yang ada.

Kombinasi sempurna antara kesederhanaan dan ketangguhan memampukanku melihat bahwa kamu layak masuk dalam hitungan jari siapapun. Namun sayang, jariku tak mampu menghitungmu.Aku takut hadirku dalam kejernihan hidupmu akan membei noda gelas yang sulit dihapus.

Aku enggan terpaku dengan sinar emas yang dia berikan, namun aku juga ragu aku mampu memperindah hidupmu. Ijinkan aku mundur, walau berat. Tidak emas tidak pula putih yang aku pilih. Aku memilih untuk sendiri meninggalkan keduanya walau sungguh aku mensyukuri hadirmu dan hadirnya
Gh3k-250510-00.12